MASTER DESIGN SIGER FILE COREL DRAW 12
Siger (Lampung: , sigoʁ, sigokh) adalah
mahkota pengantin wanita Lampung yang berbentuk segitiga, berwarna emas
dan biasanya memiliki cabang atau lekuk berjumlah sembilan atau tujuh. Siger adalah benda yang sangat umum di Lampung dan merupakan simbol khas daerah ini.
Sumber Wikipedia.
File Corel Draw 12
Download di sini
File Corel Draw 12
Download di sini
Siger, atau dalam bahasa Lampung saibatin
adalah Sigokh, memang sangat identik dengan Lampung, ini bukan tanpa
alasan.
Dalam suku Lampung siger merupakan suatu benda yang sangat penting, baik yang
beradat Saibatin maupun yang beradat
Pepadun. Siger merupakan mahkota keagungan dalam adat budaya Lampung dan tingkat
kehidupan terhormat suku Lampung. Biasanya, Siger biasanya digunakan oleh pengantin perempuan suku Lampung pada acara
pernikahan ataupun acara adat budaya lainnya.
Kini siger bukan hanya digunakan sebagai mahkota pada acara
adat Suku Lampung, namun juga telah menjadi icon berupa hiasan dan
lambang kebanggaan Provinsi Lampung, ini dapat dilihat seperti di kabupaten Lampung
Selatan, tepatnya di dekat pelabuhan Bakauheni telah dibangun sebuah menara
berbentuk siger dengan nama Menara Siger,
di kabupaten-kabupaten lain pun banyak menggunakan siger sebagai hiasan pada
tugu-tugu dan kantor-kantor pemerintahan dan perusahaan. Kemudian bebarapa
tahun ini di kota Bandar Lampung, setiap bangunan seperti toko,ruko,pusat
perbelanjaan dan setiap bangunan yang berada di jalan kota Bandar Lampung telah
diwajibkan menggunakan hiasan siger diatas pintu masuk atau diatas (atap) pada
bangunannya.
Sang Bumi
Rua Jurai adalah semboyan provinsi Lampung,
dengan pengertian : “Di tanah (suku)
Lampung terdapat satu kesatuan dari dua adat yang berbeda, yaitu Lampung Pesisir
dengan adat Saibatin dan Lampung Abung dengan adat Pepadun”. Namun ketika
kita memperhatikan bentuk siger dari masing-masing dari keduanya ternyata ada
perbedaan antara Siger Saibatin dan Siger Pepadun. Hal yang paling mencolok yaitu lekuk pada Siger,
untuk yang beradat Saibatin siger yang digunakan memiliki lekuk berjumlah tujuh
(Sigokh/Siger Lekuk Pitu) sedangkan
untuk yang beradat pepadun menggunakan siger dengan lekuk berjumlah Sembilan (Siger Lekuk Siwo/Siwa).
Untuk itu dalam kesempatan ini saya coba menuliskan hasil
dari analisis saya yang diharapkan mampu mencari titik temu dari perbedaan diantara
keduanya: sumber : Nurwan
Komentar
Posting Komentar